Rabu, 23 Oktober 2013

PUASA WAJIB DAN PUASA SUNAH

Puasa wajib dan puasa sunnah
A.    Pengertian Puasa
Pengertian  puasa menurut bahasa adalah menahan diri dari segala sesuatu, seperti manahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat. Sedangkan menurut syara ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari karena perintah Allah semata-mata, dengan disertai niat dan syarat-syarat tertentu.
1.      Tata Cara Pelaksanaan Puasa
a.      Syarat-syarat wajib puasa
1.      Islam
2.      Baligh dan berakal. Anak-anak belum diwajibkan berpuasa tetap apabila kuat mengerjakannya boleh diajak berpuasa sebagai latihan
3.      Suci dari haid dan nifas
4.      Kuasa.

b.      Syarat syahnya puasa
1.      Islam tamyiz
2.      Suci dari hadats dan nifas
3.      Tidak didalam hari-hari yang dilarang untuk berpuasa yaitu di bulan Ramadhab
c.       Rukun puasa
a.       Niat berpuasa pada malam hari.
     Sabda Rasulullah SAW.
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص.م. مَنْ لَمْ يُبَيِّتُ الصِّيامُ قَبْلَ اْلفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ (رواه ابوداود والترمذى والنساء)
            Artinya :
     “Barang siapa tidak berniat puasa malam hari sebelum terbit fajar, maka tidak sah puasanya”.(H.R. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai)

b.       Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa mulai terbit fajar  sampai terbenam matahari.
d.       Hal-hal yang membatalkan Puasa
      Adapun hal-hal yang membatalkan puasa sebagai berikut :
            a.      makan dan minum dengan sengaja
            b.     bersetubuh disiang hari
            c.      keluar mani (sperma) dengan sengaja
            d.     keluar haid atau nifas
            e.      muntah dengan sengaja
       Rasulullah SAW bersabda.

عَنْ اَبىِ هُرَيْرَةَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص.م. مَنْ ذَرَ عَهُ الْقَيْئَ وَ هُوَ صَا ئِمٌ فَلَيْسَ عَلَيْهِ قَضَاءً وَ اِ نِ اسْتَقَاءَ فَلْيَقَضِ (رواه الخمسة)
            Artinya : “Dari Abi Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa muntah tidak sengaja dalam keadaan berpuasa maka tidak wajib baginya untuk mengganti puasanya (qadha), akan tetapi jika muntahnya disengaja maka baginya wajib mengqadha”.   
     
            f.      hilang akalnya sebab gila atau mabuk disiang hari
            g.     menurut para ulama’  masuknya sesuatu ke dalam tubuh lewat lobang (hidung, mulut,    telinga, dubur atau qubul) baik sengaja atau tidak juga membatalkan puasa. 

B.     Macam - Macam Puasa Wajib
1.      Puasa Wajib
            Puasa wajib artinya puasa yang harus dikerjakan mendapat pahala, jika tidak dikerjakan maka berdosa. Adapun macam-macam puasa wajib adalah :

1)       Puasa Ramadhan
      Puasa ramadhan ialah puasa yang dilaksanakan pada bulan ramadhan. Hukum melaksanakan puasa ramadhan adalah wajib bagi setiap orang yang telah memenuhi syarat wajibnya.
      Firman Allah Swt.
يَا أَيُّهَا الَّذِ يْنَ ءَامَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ  (البقرة:183) 
                     Artinya :
      “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
      (Q.S. Al Baqarah [2] : 183)
     
            Puasa ramadhan mulai diwajibkan kepada umat Islam pada tahun kedua hijriyah. Dalam puasa ramadhan niat untuk berpuasa harus dilaksanakan malam hari sebelum puasa. Sedang untuk puasa sunah boleh dilaksanakan siang hari saat puasa sebelum matahari condong ke barat (masuk waktu dhuhur) asal sejak terbit fajar belum makan atau minum sama sekali.

Hal-hal yang disunahkan ketika berpuasa antara lain :
      a.       memperbanyak membaca Al Qur’an.
      b.      Segera berbuka jika sudah waktunya tiba.
      c.       Ketika berbuka dengan makanan atau minuman yang manis, lebih utama berbuka dengan    kurma.
      d.      Berdoa lebih dahulu ketika akan berbuka.
                        Doanya sebagai berikut :

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْ قِكَ اَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
                    
                     Artinya : 
      “Ya Allah, untuk-Mu saya berpuasa, kepada-Mu beriman dan dengan rizki-Mu saya berbuka. Dengan rahmat-Mu ya Tuhan yang Maha Pengasih.”
      e.       Mengakhirkan makan sahur kira-kira 15 menit sebelum waktunya imsak (habis).
      f.       Memberi makan untuk berbuka atau sahur kepada orang yang berpuasa.
      g.      Memperbanyak ibadah, sedekah dan infak.
2)  Puasa Kifarat
                  Puasa kifarat yaitu puasa sebagai denda terhadap orang yang bersetubuh pada saat berpuasa (pada siang hari ) bulan ramadhan. Adapun denda (kifarat) bagi yang bersetubuh di siang hari bulan ramadhan yaitu :
      a.      puasa dua bulan berturut-turut, atau
      b.      memerdekakan seorang budak muslim, atau
      c.      memberi makan orang miskin sebanyak 60 (enam puluh) orang.

3)      Puasa Nazar
Puasa nazar ialah puasa yang dilakukan karena pernah berjanji untuk berpuasa jika keinginannya tercapai. Misalnya seorang siswa bernazar: “jika saya mendapat rangking pertama maka saya akan puasa dua hari”. Jika keinginannya tersebut tercapai maka puasa yang telah dijanjikan (dinazarkannya) harus (wajib) dilaksanakan. Hukum nazar sendiri adalah mubah tetapi pelaksanaan nazarnya jika hal yang baik wajib dilaksanakan, tetapi jika nazarnya jelak tidak boleh dilaksanakan, misalnya jika tercapai keinginannya tadi akan memukul temannya maka memukul temannya tidak boleh dilaksanakan. 

2.      Orang-Orang Yang Diperbolehkan Tidak Berpuasa
1)      Oang yang sedang sakit
Firman Allah :
1.      وَمَنْ كَا نَ مَرِيْضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّ ةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ.  (البقرة : 184)



Artinya :
“Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.” (Q.S. Al Baqarah [2] : 184)    
2)      Orang yang sedang berpergian jauh tidak bertujuan untuk maksiat
3)      Orang yang telah lanjut usia
Firman Allah :
وَعَلَىالذِّ يْنَ يُطِيْقُونَهُ فِدْ يَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْيْنَ  (البقرة : 184)
Artinya :
“…. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. ….”
(Q.S. Al Baqarah [2]: 184)

4)      Orang yang sedang menyusui atau hamil
Hadis Rasulullah SAW .
عَنْ اَنَسٍ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص.م. اِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ وَضَعَ عَنِ الْمُسَا فِرِ الصَّوْ مَ وَشَطَرَ الصَّلاَةَ وَ عَنِ الْحُبْلَى وَالْمُرْضِعِ الصَّوْ مَ (رواه الخمسه)
Artinya:
“Dari Anas Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memberi (keringanan) puasa dan (kemudahan) salat bagi musafir, dan keringanan puasa kepada wanita hamil dan menyusui.” (H.R. lima ahli hadis).

3.      Fungsi Puasa Wajib dalam Kehidupan
1.      untuk memperoleh derajat ketakwaan Allah
      Firman Allah :
يَاأَيُّهَا الَّذِ يْنَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ  (البقرة : 183)



Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Q.S. Al Baqarah [2]: 183).
2.      sebagai sarana pendidikan an pengetahuan
3.        Menumbuhkan sifat kasih sayang, peduli dan peka terhadap kehidupan fakir miskin.
4.        Menjauhkan diri dari sifat tamak, rakus, riya dan menuruti hawa nafsu.
5.      Menumbuhkan semangat bersyukur atas nikmat yang telah diterimanya tanpa dapat dihitung jumlahnya. Firman Allah :
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللهِ لاَ تُحْصُوْهَاإِنَّ اْلإِ نْسَانَ لَظَلُوْ مٌ كَفَّا رٌ. (ابراهيم : 34)
 Artinya :           
      “Dan jika kamu menghitung ni`mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (ni`mat Allah).” (Q.S. Ibrahim: 34)   
6.        Puasa merupakan cara terbaik untuk menjaga keselarasan, keindahan, dan kesehatan tubuh.

C.    PUASA SUNNAH
1.      Pengertian puasa sunnah
      Puasa sunah adalah puasa yang boleh dikerjakan dan boleh tidak, puasa sunah sering disebut juga dengan puasa thatawu’ artinya apabila dilakukan akan mendapatkan pahala jika tidak juga tidak apa-apa.
2.      Macam-macam Puasa Sunnah
1)      puasa Syawal
Nabi Muhammad saw. bersabda ;

عَنْ اَبِي اَيُّوْبِ اْلأَ نْصَارِيْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ  أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ   ثُمَّ أَتَّبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامُ الدَّ هْرِ  (رواه مسلم)

Artinya :
Diriwayatkan dari Abu Ayyub Al Anshari r.a. bahwa Rasulullah SAW. pernah bersabda: Barang siapa berpuasa Ramadhan, lalu disusul  dengan berpuasa 6 (enam) hari di bulan Syawal, maka ( pahalanya ) bagaikan puasa setahun penuh.” ( H.R Muslim)

2)      puasa hari Arafah
Nabi Muhammad saw. bersabda ;

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ: أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ . . . (رواه مسلم)
Artinya :
“ Puasa hari Arafah itu dihitung oleh Allah dapat menghapus ( dosa ) dua tahun, satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.”   (HR Muslim )
3)      puasa Asyura
1)      puasa tiga hari yaitu tanggal 9, 10, dan 11
2)      berpuasa dua hari yaitu 9, 10
3)      berpuasa satu hari yaitu 10
4)      puasa bulan sya’ban
5)      puasa senin dan kamis
Rasulullah saw. bersabda ;
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: تُعْرَضُ اْلأَ عْمَالِ كُلَّ اثْنَيْنِ وَ خَمِيْسِ فَأَحَبُّ اَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَاَنَا صَائِم (رواه أحمد والترمذى)
Artinya :
“ Rasulullah saw. bersabda : Ditempatkan amal-amal umatku pada hari Senin dan Kamis, dan aku senang amalku ditempatkan, maka aku berpuasa.”  (HR Ahmad dan Tirmidzi ).  

6)      puasa pada pertengahan bulan Qomariyah
Sabda Rasulullah saw.
عَنْ اَبِى ذَرٍّ مَنْ صَامَ ثَلاَ ثَةَ اَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ فَقَدْ صَامَ الدَّ هْرَ كُلَّهُ (اخرجه احمد والترمذى)
Artinya :
“ Dari Abu Dzar,  : Barang siapa puasa tiga hari setiap bulannya maka sungguh ia telah puasa selama satu tahun penuh.”  ( HR Ahmad dan Tirmidzi )

7)      puasa Daud
Nabi SAW. bersabda :

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمِ: اِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ اِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ, وَأَحَبَّ الصَّلاَةِ اِلَى اللهِ صَلاَةُ دَاوُدُ عَلَيْهِ السَّلاَمِ: كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ, وَيَقُوْمُ ثَلَثَهُ , وَيَنَامُ سُدُسَهُ, وَكَانَ يَصُوْمُ يَوْمًاوَيُفْطِرُ يَوْمًا (اخرجه البخارى)
Artinya :
“Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya puasa (sunah) yang paling disenangi oleh Allah adalah puasa Nabi Dawud, dan salat (sunah) yang paling disenangi oleh Allah adalah salat Nabi Dawud, Nabi Dawud tidur separuh malam, lalu salat sepertiga malam, kemudian tidur lagi seperenam malam, dan beliau berpuasa sehari lalu berbuka sehari (selang-seling)” (H.R. Bukhari) 
8)      waktu-waktu yang di perbolehkan dan diharamkan untuk berpuasa
  1. dua hari raya yaitu hari idul fitri dan idul adha
  2. tiga hari tasrik
3.      Hikmah Puasa Sunah
a.       jiwa akan menjadi bersih
b.      badan akan menjadi sehat
c.       mendapatkan pahala
d.      mendidik dapat mengendalikan nafsu
e.       merupakan tanda syukur terhadap Allah swt.


DAFTAR PUSTAKA

A.  zainuddin, Muhammad Jamhari. 1999. Al-Islam 1 Aqidah Dan Ibdah. Bandung: CV. Pustaka Setia
Moh. Saifulloh Al Aziz. 2005. Fiqih Islam Lengkap. Surabaya: Terbit Terang
Sulaiman Rasjid. 1954. Fiqih Islam. Yogyakarta: CV. Sinar Baru Bandung